Hipertensi emergensi
Kenaikan TD mendadak yg disertai kerusakan organ target yang progresif. Di perlukan tindakan penurunan TD yg segera dalam kurun waktu menit/jam. TD Diastolik > 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut :
· Pendarahan intra pranial, ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid.
· Hipertensi ensefalopati.
· Aorta diseksi akut.
· Oedema paru akut.
· Eklampsi.
· Feokhromositoma.
· Funduskopi KW III atau IV.
· Insufisiensi ginjal akut.
· Infark miokard akut, angina unstable.
· Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain :
- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi.
- Cedera kepala.
- Luka bakar.
- Interaksi obat.
Konsekuensi yang mungkin terjadi di dapat pada hipertensi emergency sendiri bisa :
· Stroke
· Loss of consciousness
· Memory loss
· Heart attack
· Damage to the eyes and kidneys
· Loss of kidney function
· Aortic dissection
· Angina (unstable chest pain)
· Pulmonary edema (fluid backup in the lungs)
· Eclampsia
Hipertensi Urgensi
Kenaikan TD mendadak yg tidak disertai kerusakan organ target. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam. Hipertensi berat dengan :
· TD Diastolik > 120 mmHg, tetapi dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada seperti emergency
· KW I atau II pada funduskopi.
· Hipertensi post operasi.
· Hipertensi tak terkontrol / tanpa diobati pada perioperatif.
Orang dengan tekanan darah tinggi berat biasanya mengembangkan gejala-gejala yang akhirnya membawa mereka ke dokter. Gejala ini cenderung untuk berkembang dengan cepat dan mungkin mencakup hal-hal seperti:
- Penglihatan kabur atau gangguan penglihatan lainnya
- Sakit kepala
- Pusing
- Mual atau perubahan nafsu makan.
- Penglihatan kabur atau gangguan penglihatan lainnya
- Sakit kepala
- Pusing
- Mual atau perubahan nafsu makan.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar